advertisement

Penayangan bulan lalu

Selasa, 31 Januari 2012

MAKNA DIBALIK NAMA KLON KARET

Nama klon karet pada dasarnya adalah singkatan dari nama tempat, badan atau lembaga penghasil klon tersebut. Mungkin banyak dari Anda, pelaku-perlaku perkaretan di Indonesia, yang tidak mengetahuai arti di balik klon tersebut. Oleh sebab itu, sekedar untuk pengetahuan, ada baiknya kita mengupas arti di balik jenis klon karet yang sering digunakan.

AVROS Algemene Vereniging Rubber Planters Oostkust Sumatra
BPM Balai Penelitian Medan
PB Prang Besar
GT Gondang Tapen
PR Proefstation voor Rubber
IRR Indonesian Rubber Research
RRIC Rubber Research Institut of Ceylon
RRIM Rubber Research Institut of Malaysia
Tjir Tjirandji
WR Wangon Redjo
Baca Selengkapnya »»  

PERBANDINGAN PRODUKSI KLON-KLON KARET PENGHASIL LATEX ANJURAN

Grafik di bawah ini mengambarkan perbedaan potensi produksi karet kering dari klon-klon anjuran penghasil latex .





(Sumber: Balai Penelitian Karet Getas)
Baca Selengkapnya »»  

MUTU BENIH UNTUK MATA ENTRES


Di bawah ini adalah kriteria mutu untuk mata entres tanaman karet

Untuk aspek fisiologi hal yang perlu diperhatian adalah umur tunas adalah 8-18 bulan, payung teratas kondisi dorman dan mata yang digunakan mata prima

Dari aspek fisik entres yang dipilih adalah yang segar dan mulus. Memiliki warna hijau kecoklatan. Sebelum dijadikan mata entres entres dijaga agar tidak memar dan kesegarannya tetap terjaga

Sedangkan dari aspek genetis, entres berasal dari kebun entres sudah dimurnikan, terdiri atas klon-klon anjuran dan tidak tercampur pada saat panen.



Sumber
Baca Selengkapnya »»  

Klon Karet Anjuran 2010 - 2014

Baca Selengkapnya »»  

Kriteria Mutu Benih Batang Bawah Karet

Baca Selengkapnya »»  

Sabtu, 21 Januari 2012

Bibit Karet dengan AkarTunggang Tiga


Dalam perkebunan karet sering mendengar pola bibit karet dengan akar tungang tiga atau bibit karet 3 in 1.Sistem ini sudah mulai di kembangkan petani kecil untuk membuat bibit karet 3 in 1.

Jenis bibit karet ini tidak jauh beda dengan system okulasi yang telah banyak di kembangkan sebelumnya karena system ini masih mengunakan persilangan klon bibit unggul antara klon penghasil lateks : BPM 24, BPM 107, BPM 109, IRR 104, PB 217, PB 260 klon penghasil lateks-kayu : BPM 1, PB 330, PB 340, RRIC 100, AVROS 2037, IRR 5, IRR 32, IRR 39, IRR 42, 112, IRR 118 yang telah di rekomendasikan oleh pihak yang terkait.

Bibit Karet dengan akar tunggang tiga atau 3 in 1 ini mempunyai beberapa ke unggulan atau kelebihan :

Akar tunggang tidak putus seperti bibit yang di okulasi
Bisa meminimalisir terjangkitnya jamur akar karena akar tungang tidak putus
Tidak mudah tumbang atau roboh dari pangkal ketika ada agin kuat
Pertumbuhan sangat kokoh karena di tunjang dengan akar tunggang tiga
Serapan unsur hara menjadi lebih banyak dari akar ke batang
Dengan pemeliharaan yang rutin akan lebih cepat besar dan produksi getah karet
Dan lain sebagai nya
Cara pembuatan bibit akar tunggang tiga atau 3 in 1 tidak jauh beda dengan system okulasi,Perhatikan langkah berikut ini :

Persiapkan polibag yang sudah di isi tanah serta sudah tersusun rapi

Dalam polibag harus di beri pupuk dasar secukupnya agar perkembangan karet setelah dalam polibag menjadi subur
Setelah di beri pupuk dasar dalam polibag tunggu sampai maksimal 30 hari dengan siram polibag setiap hari agar pupuk dasar tadi mengurai dengan tanah yang ada dalam polibag
Persiapkan biji karet bisa langsung di tanamkan dalam polibag setelah melewat fase di atas tetapi ini mempunyai kelemahan karena belum tentu bisa hidup atau tidak biji karet tersebut,bisa mengunakan metode lain dengan membuat semaian biji karet di buat ke cambah dulu baru di tanamkan dalam polibag karena system ini kita sudah tahu bahwa biji karet itu telah tumbuh menjadi kecambah.
Lakukan penanaman dalam polibag tiga kecambah atau biji
Setelah di tanam lakukan penyiraman secara rutin setiap hari agar bisa berkembang subur
Tunggu sampai 2 atau 3 bulan setelah batang karet tadi mencapai diameter 3 mm setiap batang
Setelah mencapai point di atas lakuakan pengabungan 3 batang karet dalam polibag dengan cara kupas sebagian katang karet
Setelah di kupas ke tiganya pada bagian dalam lakukan pengikatan batang karet menjadi satu setelah di kupas kulitnya pada bagian dalam
Untuk pengikatan batang karet menggunakan plastik khusus sering di gunakan untuk okulasi dan banyak tersedia di pasaran
Setelah itu tunggu sekitar 21 hari yang tentunya masih rutin penyiraman secukupnya setiap hari.
Perlu di ingat sewaktu penyiraman pada fase ini jangan sampai air kena plastic pengikat di batang karet tersebut bias mengkakibatkan pembusukan pada batang karet

Melewati sekitar 21 hari buka pengikat pada batang karet dalam polibag karena sudah menggabung menjadi 1 alur tunggu sampai 7 hari setelah itu baru pangkas batang atas tinggalkan 1 batang yang ingin di jadikan sebagai batang atas

Dalam pemilihan batang atas perlu di perhatikan :

- Pilih pertumbuhan yang subur

- Pilih klon yang ingin tinggalkan sebagai batang atas


Bibit karet dengan akar tunggnag tiga atau 3 in 1 sudah siap tanam di lahan perkebunan

Untuk bibit karet akar tunggang atau 3 in 1 yang siap tanam perhatikan gambar ilutrasi di atas.



Sumber
Baca Selengkapnya »»  

Makna Atau pengertian Bibit Stum Mata Tidur pada tanaman karet


Kita sering menemukan istilah pengertian Bibit Stum Mata Tidur pada artikel tanaman karet atau setiap penyuluhan tentang budidaya tanaman karet.

Bibit Stum Mata Tidur pada tanaman karet adalah : Bibit karet yang sudah di okulasi dan di dongkel dari pembibitan karet tetapi belum tumbuh jentik pada mata okulasi serta belum mempunyai akar baru sebgai mana bibit yang sudah tumbuh dalam polybag karet siap tanam.

Bibit stum mata tidur bisa di gunakan untuk tanam di lahan perkebunan tetapi harus dengan kadar curah hujan tinggi sehingga bibit jenis ini mudah hidup karena banyak membutuhkan kadar air yang tinggi agar bisa tumbuh akar baru setelah tanam di lahan perkebunan karet baru.

Beberapa alasan petani menggunakan bibit stum mata tidur :

1. Ekonomi atau Bisnis

Type bibit Stum mata tidur lebih murah dari bibit dalam polybag siap tanam.Serta bagi petani yang buat usaha pembibitan karet ini lebih praktis untuk di kembangkan lagi ke dalam pembibitan untuk bibit karet dalam polybag dengan nilai jual yang jauh tinggi tanpa harus mulai dari membuat batang bawah , okulasi, dongkel dan sebagai nya.

2. Praktis

Mudah di bawa ke lahan perkebunan karet tanpa harus mobilisasi yang susah serta ruang angkutan yang besar dan juga cara menanam nya yang tidak susah dengan resiko kantong polybag pecah.

Dari semua beberapa alasan di atas yang perlu di ingat juga terdapat beberapa kelemahan Bibit Stum Mata tidur diantaranya :

1. Tidak tahan terhadap kemarau

Maksudnya di sini adalah bila di tanam pada musim kemarau besar kemungkinan bibit tersebut mati karena tidak ada serapan air dari tanah ke batang serta cuaca kemarau sangat panas yang menyebabkan bibit stum mata layu batang yang di tanam.

2. Tidak tahan terhadap genangan air yang lama

Untuk daerah yang terdapat genangan air yang cukup lama di sekitar lubang tanaman ini sangat tidak cocok untuk di tanam karena akan terjadi pembusukan pada bagian batang karet stum Mata tidur bila di tanam.

Contoh : Dataran rendah rawa, Dataran miring yang tergenang air yang cukup lama

Bibit stum mata tidur ini sangat di sarankan sebagai alternative bila tidak tersedia bibit polybag siap tanam serta dengan mempertimbangkan beberapa alasan di atas yang telah di jelaskan.



Sumber
Baca Selengkapnya »»  

perkiraan biaya berkebun karet per satu ha


Meskipun perkiraan biaya sangat tergantung oleh beberapa hal, seperti; dimana, kapan, situasi dan kondisi lainnya.

Berikut ini rincian biaya yang harus dikeluarkan:

Saya berharap/menghayalkan hasilnya apabila sudah panen., mudah-mudahan tidak berlebihan…,

Kalau saja satu pohonnya menghasilkan 2 ons, dan dari 650 pohon yang bisa disadap hanya 400 pohon saja, berarti: 2 ons x 400 pohon = 800 ons (80 kg) @ Rp 7.500 (harga sekarang Rp 9.000) maka hasil perhari adalah : 80 kg x Rp 7.500,- = Rp 600.000,- karena disarankan menyadapnya sehari sadap-sehari tidak, maka dalam satu bulan berarti 15 hari, jadi saya bergaji dalam satu bulan adalah; 15 hari x Rp 600.000,- = Rp 9.000.000,- wauuuu banyak bangat.. dibandingkan dengan gaji Sarjana Komputer (IT lagi) masa kerja NOL tahun, dengan jumlah jam kerja 8 jam per hari “hanya” Rp 4.000.000,- apalagi dibandingkan dengan gaji pegawai negeri GOL III masa kerja NOL tahun, tidak lebih dari Rp 2.000.000,- pada hal nyadap karet satu hectare hanya memakan waktu maksimal 3 jam.., dan lebih nikmatnya lagi tidak kena macet.

Supaya kelihatan jangan terlalu tinggi menghayalnya, bagaimana kalau saya turunkan lagi hasil per pohonya dari 2 ons menjadi 1 ons, (pada hal tukang bibit menjanjikan hasilnya 3 ons per pohon lho.) Berarti dari 1 ha karet dapat menghasilkan Rp 4.500.000,-/bulan., Pulang kampung aja yuuk!

Sumber
Baca Selengkapnya »»  

Cara Budidaya Tanaman Karet Untuk Petani Kecil


Investasi tanaman karet saat ini sangat di lirik oleh para investor karena Indonesia dengan iklim tropis terutama untuk wilayah pulau Sumatera dan Kalimantan yang sangat cocok untuk budidaya tanaman karet.

Berikut sekilas tahapan cara budidaya tanaman karet :

1. Anggaran dana

Tahap paling utama sebagai langkah pertama yang sangat untuk menentukan.seberapa besar biaya yang di keluarkan untuk investasi di kebun karet.

2. Bibit karet

Titik awal bagus dan tidak nya bibit ada di pembibitan karet.
Ada beberapa contoh klon bibit karet unggul yang populer saat ini :
PB260, GT1, BPM24, IRR39 dan lain sebagai nya.Untuk mendapatkan bibit karet bisa membuat pembibitan sendiri atau juga membeli bibit karet unggul yang telah banyak di rekomendasikan.

Bibit karet bisa di tanam ada 2 type :
- Bibit karet dalam bentuk Stum Mata Tidur

Untuk menanm bibit Stum Mata Tidur sebaiknya pada saat curah hujan banyak agar tidak banyak yang mati hal ini di sebabkan karena Stum Mata Tidur belum keluar akar pada batang bawah.

- Bibit karet dalam Polybag yang siap tanam

Untuk bibit karet yang sudah dalam polybag siap tanam ini lebih tahan terhadap cuaca sekalipun tidak banyak curah hujan terkecuali kemarau panjang

3. Lahan untuk perkebunan karet

Lahan minimal yang di butuhkan yaitu 1 hektar lahan siap tanam.Tahapan ini lebih panjang untuk persiapan agar lahan bisa siap tanam dengan tanaman karet :

- Pembukaan lahan sampai bersih
- Memasang tajir atau pancang agar tanaman karet lebih rapi yang paling populer ukuran jarak tanaman karet saat ini 3 m x 5 m
- Setelah memasang tajir atau pancang tahap selanjutnya membuat melubang tanaman karet

4. Pemeliharaan perkebunan karet

Setelah tertanam bibit karet ke lahan perkebunan, pemeliharaan karet harus optimal mulai dari pembersihan gulma karet,penyemprotan dengan herbisida,menjaga dari hama hewan liar serta penumupukan yang terjadwal

5. Panen atau produksi karet

Jenjang masa pemeliharaan sampai masa tahap panen karet atau produksi karet antara 5 tahun sampai 7 tahun itu tergantung dari pemeliharaan kebun karet yang terjadwal.

Sebagai acuan harga karet sangat tergantung dari fluktuasi perdagangan karet internasional.

Sumber
Baca Selengkapnya »»  

Cara menanam karet Unggul


PENDAHULUAN
Tujuan utama pasaran karet (hevea brasiliensis) ndonesia adalah ekspor. Di pasaran internasional (perdagangan bebas) produk karet Indonesia menghadapi persaingan ketat. PT. Natural Nusantara berupaya meningkatkan Kuantitas dan Kualitas produksi, dengan tetap menjaga Kelestarian lingkungan (Aspek K-3).
II. SYARAT PERTUMBUHAN
- Suhu udara 240C - 280C.
- Curah hujan 1.500-2.000 mm/tahun.
- Penyinaran matahari antara 5-7 jam/hari.
- Kelembaban tinggi
- Kondisi tanah subur, dapat meneruskan air dan tidak berpadas
- Tanah ber-pH 5-6 (batas toleransi 3-8).
- Ketinggian lahan 200 m dpl.

III. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
3.1. Pembibitan
3.1.1. Persemaian Perkecambahan
- Benih disemai di bedengan dengan lebar 1-1,2 m, panjang sesuai tempat.
- Di atas bedengan dihamparkan pasir halus setebal 5-7 cm.
- Tebarkan Natural Glio yang sudah terlebih dulu dikembangbiakkan dalam pupuk kandang 1 mg.
- Bedengan dinaungi jerami/daun-daun setinggi 1 m di sisi timur dan 80 cm di sisi Barat.
- Benih direndam POC NASA selama 3-6 jam (1 tutup/liter air).
- Benih disemaikan langsung disiram larutan POC NASA 0,5 tutup/liter air.
- Jarak tanam benih 1-2 cm.
- Siram benih secara teratur, dan benih yang normal akan berkecambah pada 10-14 hss dan selanjutnya dipindahkan ke tempat persemaian bibit.
3.1.2. Persemaian Bibit
- Tanah dicangkul sedalam 60-75 cm, lalu dihaluskan dan diratakan.
- Buat bedengan setinggi 20 cm dan parit antar bedengan sedalam 50 cm.
- Benih yang berkecambah ditanam dengan jarak 40×40x60 cm untuk okulasi coklat dan 20×20x60 untuk okulasi hijau.
- Penyiraman dilakukan secara teratur
- Pemupukan :
PUPUK MAKRO : (diberikan 3 bulan sekali) GT 1 : 8 gr urea, 4 gr TSP, 2 gr KCl perpohon LCB 1320: 2,5 gr urea, 3 gr TSP, 2 gr KCl perpohon. POC NASA : 2-3 cc/lt air perbibit disiramkan 1-2 minggu sekali
3.1.3. Pembuatan Kebun Entres
- Cara penanaman dan pemeliharaan seperti menanam bibit okulasi.
- Bibit yang digunakan dapat berbentuk bibit stump atau bibit polybag.
- Jarak tanam 1,0 m x 1,0 m.
- Pemupukan :
PUPUK MAKRO : (diberikan 3 bulan sekali)
Tahun I : 10 gr urea, 10 gr TSP, 10 gr KCl /pohon
Tahun II : 15 gr urea, 15 gr TSP, 15 gr KCl /pohon
POC NASA :
2-3 cc/lt air perbibit disiramkan 1-2 minggu sekali
3.1.4. Okulasi
Ada 2 macam okulasi: Okulasi coklat dan okulasi hijau.
Keterangan
Okulasi Coklat
Okulasi Hijau
Umur batang bawah
9-18 bulan
3-8 bln
Diameter batang 10 cm dari tanah
2 cm
1 – 1,5 cm
Kayu okulasi
Dari kebun entres, warna hijau tua dan coklat, diameter 1,5 – 3 cm.
Dari kebun entres umur 1-3 bln, warna masih hijau atau telah terbentuk 1-2 payung.
- Teknik Okulasi : (keduanya sama)
- Buat jendela okulasi panjang 5-7 cm, lebar 1-2 cm.
- Persiapkan mata okulasi
- Pisahkan kayu dari kulit (perisai)
- Masukkan perisai ke dalam jendela
- Membalut, gunakan pita plastik/rafia tebal 0,04 mm
- Setelah 3 minggu, balut dibuka, jika pesriasi digores sedikit masih hijau segar, maka okulasi berhasil. Diulangi 1-2 minggu kemudian.
- Bila bibit akan dipindahkan potonglah miring batang bawah 10 cm di atas okulasi.
- Bibit okulasi yang dipindahkan dapat berbentuk stum mata tidur, stum tinggi, stum mini, dan bibit polybag.
3.2. Pengolahan Media Tanam
a. Tanah dibongkar dengan cangkul / traktor, dan bersihkan dari sisa akar.
b. Pembuatan teras untuk tanah dengan kemiringan > 10 derajat. Lebar teras minimal 1,5 dengan jarak antar teras tergantung dari jarak tanam.
c. Pembuatan rorak (kotak kayu panjang) pada tanah landai. Rorak berguna untuk menampung tanah yang tererosi. Jika sudah penuh isi rorak dituangkan ke areal di sebelah atas rorak.
e. Pembuatan saluran penguras dan saluran pinggiran jalan yang sesuai dengan kemiringan lahan dan diperkeras.
3.3. Teknik Penanaman
3.3.1. Penentuan Pola Tanaman
0-3 th tumpangsari dengan padi gogo, jagung, kedele
> 3 th tumpangsari dengan jahe atau kapulogo
3.3.2. Pembuatan Lubang Tanam
Jarak tanam 7 x 3 m (476 bibit/ha)
Lubang tanam :
- okulasi stump mini 60 x 60 x 60 cm
- okulasi stump tinggi 80 x 80 x 80 cm
3.3.3. Cara Penanaman
- Masukkan bibit dan plastiknya dalam lubang tanah dan biarkan 2-3 minggu.
- Buka kantong plastik, tebarkan NATURAL GLIO yang telah dikembangbiakkan dalam pupuk kandang 1 minggu dan segera timbun dengan tanah galian
- Siramkan POC NASA yang telah dicampur air secara merata (1 tutup/lt air perpohon). Hasil akan lebih bagus jika menggunakan SUPER NASA. Caranya : 1 botol SUPER NASA diencerkan dalam 2 liter (2000 ml) air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 1 liter air diberi 10 ml larutan induk tadi untuk penyiraman setiap pohon.
3.4. Pemeliharaan Tanaman
a. Penyulaman
Dilakukan saat tanaman berumur 1-2 tahun.
b. Pemupukan
UMUR
( bulan )
Dosis pupuk Makro (per ha)
Urea
( kg )
Rock Phospat/
( kg )
MOP/ KCl
( kg )
Kieserite
(MgSO4)
( kg )
115
75
dst
sebaiknya dilakukan analisa tanah
Dosis POC NASA mulai awal tanam :
0 - 36
2-3 tutup/ diencerkan secukupnya dan siramkan sekitar pangkal batang
setiap 4 - 5 bulan sekali
> 36
3-4 tutup/ diencerkan secukupnya dan siramkan sekitar pangkal batang
setiap 3 – 4 bulan sekali
Dosis POC NASA pada tanaman yang sudah produksi tetapi tidak dari awal memakai POC NASA :
Tahap 1 : Aplikasikan 3 – 4 kali berturut-turut dengan interval 1-2 bln. Dosis 3-4 tutup/ pohon
Tahap 2 : Aplikasikan setiap 3-4 bulan sekali. Dosis 3-4 tutup/ pohon
Catatan: Akan Lebih baik pemberian diselingi/ditambah SUPER NASA 1-2 kali/tahun dengan dosis 1 botol untuk 300 tanaman. Cara lihat Teknik Penanaman (Point 3.3.3.)
3.5. Hama dan Penyakit
3.5.1. Hama
a. Kutu tanaman (Planococcus citri)
Gejala: merusak tanaman dengan mengisap cairan dari pucuk batang dan daun muda. Bagian tanaman yang diisap menjadi kuning dan kering. Pengendalian: Menggunakan BVR atau Pestona.
b. Tungau (Hemitarsonemus , Paratetranychus)
Gejala; mengisap cairan daun muda, daun tua, pucuk, sehingga tidak normal dan kerdil, daun berguguran. Pengendalian: Menggunakan BVR atau Pestona
3.5.2. Penyakit
Penyakit yang menyerang bagian akar, batang, daun dan bidang sadap, sebagian besar disebabkan oleh jamur. Penyakit tersebut antara lain :
a. Penyakit pada akar : Akar putih (Jamur Rigidoporus lignosus), Akar merah (Jamur Ganoderma pseudoferrum), Jamur upas (Jamur Corticium salmonicolor),
b. Penyakit pada batang :Kanker bercak (Jamur Phytophthora palmivora), Busuk pangkal batang (Jamur Botrydiplodia theobromae),
c. Penyakit pada bidang sadap : Kanker garis (Jamur Phytophthora palmivora), Mouldy rot (Jamur Ceratocystis fimbriata)
d. Penyakit pada Daun : Embun tepung (jamur Oidium heveae), Penyakit colletorichum (Jamur Coletotrichum gloeosporoides), Penyakit Phytophthora (Jamur Phytophthora botriosa)
Pengendalian dan Pencegahan Penyakit karena jamur:
- Menanam bibit sehat dan dari klon resisten
- Pemupukan lengkap dan seimbang ( makro - mikro) dengan jenis pupuk, dosis dan waktu yang tepat
- Taburkan Natural Glio sebelum atau pada saat tanam sanitasi kebun
- Pemangkasan tanaman penutup yang terlalu lebat
- Bagian yang terserang segera dimusnahkan
- Penyadapan tidak terlalu dalam dan tidak terlalu dekat tanah
- Pisau sadap steril
- Khusus penyakit embun tepung, daun digugurkan lebih awal dan segera dipupuk nitrogen dengan dosis dua kali lipat dan semprot POC NASA 3-5 tutup/tangki.
Catatan : Jika pengendalian hama penyakit dengan menggunakan pestisida alami belum mengatasi dapat dipergunakan pestisida kimia yang dianjurkan. Agar penyemprotan pestisida kimia lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata AERO 810, dosis 5 ml (1/2 tutup)/tangki. Penyemprotan herbisida (untuk gulma) agar lebih efektif dan efisien dapat di campur Perekat Perata AERO 810, dosis 5 ml (1/2 tutup)/tangki .
3.6. Panen
Penyadapan pada umur 5 tahun, dan dapat dilakukan selama 25-35 tahun.
Pemakaian POC NASA, HORMONIK dan SUPERNASA secara teratur akan mempercepat waktu penyadapan pertama kali dan memperlama usia produksi tanaman.

Sumber
Baca Selengkapnya »»  

KLON UNGGUL TANAMAN KARET DALAM BUDIDAYA TANAMAN KARET


Klon karet yang dianjurkan dapat berupa hasil seleksi klon-klon introduksi atau hasil persilangan sendiri. Kegiatan seleksi klon-klon karet merupakan satu rangkaian dalam kegiatan pemuliaan yang senantiasa berkembang, baik metode maupun materi yang diuji. Klon-klon anjuran tersebut dievaluasi setiap 2 tahun melalui lokakarya pemuliaan tanaman karet, yang dilakukan oleh Pusat Penelitian Karet.
Klon unggul untuk tanaman karet terus dikembangkan oleh pusat penelitian karet. Klon ini dikelompokan ke dalam klon skala besar, klon skala kecil dan klon skala percobaan. Pada umumnya klon yang dianjurkan adalah klon yang termasuk skala besar. Pada tahun 1999/2000 Pusat Penelitian Karet mengeluarkan klon anjuran yang dapat digunakan untuk meningkatkan produktivitas lahan. Beberapa klon-klon tersebut adalah.
Klon Penghasil Latek : BPM 24, BPM 107, BPM 109, PB 217, PB 260, PR 261, PR 255, PR 300, RRIM 600.
Klon Penghasil Latek-Kayu : AVROS 2037, BPM 1, PB 330, RRIC 100, TM 2 dan TMN 6.
Klon Penghasil Kayu : IRR 2, IRR 5, IRR 7.
Pengadaan Bahan Tanam
Bahan tanam yang digunakan pada pengusahaan tanaman karet ada beberapa jenis, yaitu: stump mata tidur, bibit dalam polybag, stump mini dan stump tinggi. Dari segi kepraktisan, stump mata tidur lebih mudah ditangani sehingga biaya lebih murah. Kelemahannya adalah tingkat kematian di lapang cukup tinggi sehingga diperlukan jumlah yang cukup banyak. Bibit dalam polybag sangat menjamin tingkat keberhasilan penanaman di lapang serta kemurnian klon lebih terjamin, tetapi biayanya cukup mahal.
Pengadaan bahan tanaman dilakukan dengan dua tahap yaitu : pesemaian dan dilanjutkan dengan pembibitan. Di lokasi pembibitan dilaksanakan okulasi dan jika okulasi berhasil maka akan dihasilkan stump mata tidur atau bibit dalam polybag atau stump mini.

Sumber
Baca Selengkapnya »»