advertisement

Penayangan bulan lalu

Selasa, 13 September 2011

Kronologis Kerusuhan Ambon Versi Polisi


Kerusuhan di Ambon diduga akibat penyerangan sekelompok massa yang belum diketahui terhadap massa yang sedang berkabung atas kematian warga, Darvin Saiman. Dia mengalami kecelakaan saat mengemudikan sepeda motor dari stasiun menuju Pos Benteng.
Saat melewati daerah pembuangan sampah dia menabrak pohon karena kehilangan kendali. Kemudian dia menabrak rumah warga, Okto. Setelah itu Darvin dibawa ke rumah sakit, namun tidak dapat diselamatkan sehingga meninggal dunia. Keluarga kemudian menjemput dan memakamkannya.
Setelah upacara pemakaman, massa berdatangan dan menyerang pelayat makam Darvin yang baru saja menatap wajah Darvin untuk yang terakhir kalinya. Massa kemudian saling menyerang hingga akhirnya sebuah masjid terbakar.
Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri, Inspektur Jenderal Sutarman, menyatakan aparat ketika itu tidak mencukupi untuk mengontrol massa. “Kebanyakan fokus pengamanan bupati,” ungkapnya. Dia menilai sebenarnya ini kecelakaan tunggal, namun kemudian massa mengamuk dan kehilangan kontrol.
Saat ini dia menyatakan kondisi disana masih mencekam, terutama Kota Ambon. Tidak kurang dari 200 personel brimob dari Makassar dikirim. Mereka diberangkatkan dengan pesawat mulai pukul 22.00 WITA. Diperkirakan 30 menit kemudian mereka tiba untuk membantu pengamanan.
Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Inspektur Jenderal Anton Bahrul Alam, menegaskan sampai saat ini pihaknya masih terus melakukan penyelidikan. Dia menyatakan hasil otopsi sementara, korban tewas karena kecelakaan.
Kericuhan antar warga di Ambon diwarnai dengan saling lempar batu, memblokir jalan dan merusak dan membakar kendaraan. Saat ini kedua belah pihak yang bertikai masih bersiaga di daerahnya masing-masing. Banyak warga yang memilih untuk mengungsi ke Masjid Al Fatah dan juga Masjid Jami Kota Ambon.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar